Diare adalah gejala abnormalitas sistem pencernaan dan sering terjadi pada anak kambing. Gejala ini tidak hanya menyebabkan kekurangan penyerapan sari-sari makanan, tetapi ternak juga akan mengalami kehilangan cairan dalan jumlah banyak. Diare yang terjadi pada anak kambing (minggu-minggu pertama kelahiran) dapat menyebabkan dehidrasi dan kematian.
Secara garis besar, penyebab diare dapat digolongkan menjadi dua bentuk, yaitu non ifeksi dan agen infeksi (bakteri, protozoa atau virus). Umumnya kejadian non infeksi dikarenakan pakan pengganti air susu yang berlebihan atau konsentrasi pakan yang tidak tepat, daun-daun dengan kadar protein yang tinggi dan kualitas pakan yang rendah. Pada kejadian infeksi, biasanya disebabkan oleh Escherichia coli, Cryptospridia, Eimerria sp. Dan cacing. Colibacillosis (E. coli) biasanya terjadi pada minggu pertama, terutama pada anak kambing yang tidak cukup menerima kolustrum. Cryptosporidiasis dapat menyebabkan diare pada anak kambing umur 2-3 minggu.
Beberapa penyebab kasus diare yang menyebutkan bahwa cryptosporidia, E. coli dan virus mampu menyerang secara bersama-sama sehingga menyebabkan diare yang hebat. Pada umur 1 bulan, biasanya diare yang terjadi akibat infeksi Eimerria sp. (koksidiosis) dan infestasi cacing nematoda. Walaupun infeksi bekteri sangat jarang terjadi pada umur 1 bulan, tetapi infeksi Yersinia dapat menyebabkan diare yang berakhir kematian. Yersiniosis sering sekali terjadi dan berhubungan dengan koksidiosis dan infestasi parasit lainnya.
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara memisahkan ternak yang diare unntuk menghindari terjadinya kontaminasi lingkungan dengan agen penyakit (bakter, parasit dan virus). Kandang selalu diusahakan dalam keadaan kering dan hangat. Antibiotika tidak dianjurkan untuk diberikan pada anak kambing karena dapat mematikan bakteri normal yang terdapat di dalam saluran pencernaan. Jika anak kambing dikandangkan maka diusahakan agar kandang selalu bersih, kering dan hangat dengan fentilasi udara yang baik. Pakan disediakan dalam kontainer yang tidak terkontaminasi oleh feses. Anak-anak kambing harus dijaga agar tidak masuk ke dalam lingkungan yang terkontaminan oleh Cryptosporidia dan Eimerria sp. Stadium infektif Cryptosporidia sangat resisten, tetapi dapat dirusak dengan 10% formalin atau 5-10% ammonia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar