Kumpulan para pemuda yang memiliki misi dan tujuan yang sama untuk kesejahteraan bersama. Kedepannya diharapkan menjadi sumber inspirasi dan wadah pembinaan bagi kelompok ternak lain.
Alamat Gg. Beringin 19b Desa/Kelurahan Bumirejo, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, Propinsi Jawa Tengah Telp. : 0287- 385887 / 08886802827
Email kote_ka@yahoo.co.id

Toksoplasmosis

Toxoplasma gondii adalah protozoa intraseluler yang bersifat parasit obligat dan menyerang hewan berdarah panas, burung bahkan manusia (zoonosis). Penyakit yang ditimbulkannya disebut toksoplasmosis. Dalam siklus hidupnya, parasit ini terdapat di dalam darah (parasitemia) sehingga dapat menyebar ke seluruh organ tubuh. Selama infeksi berlangsung, ternak tidak menunjukkan gejala klinis (asimtomatis). Ada tiga bentuk infektif dari T. gondii, yaitu (1) takhizoit/tropozoit yang terdapat dalam cairan tubuh; (2) bradizoit/sistozoit yang terdapat dalam jaringan seperti limpa, limponodus, hati dan sumsum tulang dan (3) sporozoit yang terdapat dalam ookista. Ookista ini hanya terdapat di dalam saluran intestin kucing.

Bentuk kista jaringan sering ditemukan di otak, otot skelet dan jantung penderita. Kista tersebut dapat bertahan dalam tubuh induk semang yang terinfeksi selama perjalanan penyakitnya/selama hidupnya karena tidak dapat dicapai oleh kekebalan humoral atau seluler. Kambing dapat terinfeksi T. gondii melalui pakan yang tercemar oleh ookista dari feses kucing dan tertelannya induk semang pemindah seperti lipas atau lalat yang telah memakan ookista. Janin dapat tertular melalui plasenta. Sumber-sumber infeksi yang lain dapat ditularkan melalui angin (inhalasi), air liur, ingus, tinja dan air susu dari penderita yang dapat menular lewat selaput mukosa. Manusia dapat tertular apabila memakan daging kambing yang dimasak kurang sempurna. Terdapat hubungan antara orang yang memakan daging kambing dengan prevalensi titer antibodi yang positif. Kejadian ini diduga karena orang-orang tersebut memakan daging kambing yang dimasak setengah matang (sate) sehingga tidak menjamin kematangan daging secara sempurna.

Kambing dan domba yang terinfeksi akan menunjukkan gejala sub akut sampai dengan kronis. Pada kambing bunting sering terjadi abortus, kelahiran premature dan vaginitis. Janin yang dilahirkan mengalami ensefalitis, odem sub kutan dan kadang-kadang terjadi mumifikasi (janin tidak keluar dan membusuk di dalam rahim). Gejala akut biasanya berupa demam, abortus, hidung mengeluarkan eksudat dan hal ini dapat berakhir dengan kematian.

Diagnosis toksoplasmosis dapat dilakukan dengan cara uji hemaglutinasi tidak langsung (IHA). Jika titer antibodi toxoplasma lebih dari 1 : 16 diartikan bahwa ternak menderita toksoplasmosis kronis dan jika titer antibodinya lebih dari 1 : 1000 maka diartikan menderita toxoplasmosis akut.

Ternak penderita toxoplasmosis dapat diobati dengan clindamycin 25-50 mg/kg bobot badan per hari. Dosis tersebut dibagi dua, yaitu pagi dan sore serta diberikan secara oral. Pengobatan ini dilakukan sampai 2 minggu setelah gejala klinis hilang. Preparat sulfidaene dengan dosis 30 mg/kg bobot badan dapat diberikan per oral setiap 12 jam. Preparat ini diberikan bersama-sama dengan pyrimethamine 0,5 mg/kg bobot badan. Untuk mengurangi efek samping yang timbul maka perlu ditambahkan folinic acid 5 mg/hari pada waktu memberi pakan.


Tidak ada komentar:

Pojokan Kandang

Pojokan Kandang
Masih dalam pengembangan, harap MAKLUM !!!