Pneumonia adalah radang parenkhim paru-paru yang biasanya disertai dengan radang bronkeol dan selaput paru-paru. Umumnya penyakit ini menyerang kambing dan domba terjadi pada pergantian musim dari kemarau ke hujan. Agen penyebab pneumonia bermacam-macam seperti bakteri, virus, ricketsia dan juga parasit (cacing paru-paru). Biasanya organisme penyebab pneumonia terdapat disekitar lingkungan hidup kambing, yang pada saat ternak stress terutama dengan kondisi kandang yang jelek lembab dan ventilasi kurang baik, maka penyakit akan muncul dan dapat bersifat akut atau kronis.
Penyakit ini ditandai dengan gejala demam, keluar ingus dari hidung, batuk-batuk, gangguan pernafasan (nafas dangkal atau berat). Pada keadaan parah hewan bernafas menggunakan mulut yang terbuka, hewan sulit bergerak karena paru-paru terasa sakit. Penelitian menunjukkan bahwa secara patologis, pnemunia kambing mencapai 15% bahkan data-data melaporkan bahwa segala jenis pneumonia pada ruminansia kecil merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian ternak hingga 51%.
Pengendalian terhadap penyakit ini umumnya dilakukan dengan pemeliharaan yang baik, menempatkan kambing pada kandang yang tidak lembab, hangat dengan ventilasi yang baik (tetapi tidak terlalu terbuka). Kemudian dilakukan pemberian antibiotika berspektrum luas diikuti dengan pemberian pakan yang baik dan ternak diistirahatkan. P. hemolytica sangat sensitif terhadap ampicilin, tetrasiklin dan gentamicin sedangkan P. multocida sensitif terhadap ketiganya termasuk streptomicin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar